Matanurani, Jakarta – Pemerintah memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I tahun ini akan mengalami tekanan akibat imbas wabah virus corona (Covid-19). Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, pertumbuhan ekonomi diperkirakan hanya 4,5-4,9%.Artinya, pertumbuhan ekonomi akan turun lebih dalam ketimbang kuartal IV/2019 lalu yang hanya sebesar 4,97%. Kndati demikian, Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia ini masih lebih baik dibandingkan China yang diproyeksi mengalami pertumbuhan negatif.
“Pertumbuhan ekonomi capai 4,5% sampai 4,9%. Tapi ini beberapa faktor cukup positif dibandingkan China yang mengalami (Pertumbuhan) negatif,” ujar Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (18/3).
Dia melanjutkan, pertumbuhan ekonomi juga masih akan terus mengalami tekanan pada kuartal selanjutnya. Penyebabnya sama, tekanan yang disebabkan oleh wabah virus corona (Covid-19).
“Kita akan sangat hati-hati di kuartal kedua yang mana modelling corona virus terjadi di China, Jepang dan Italia karena penyebarannya,” jelasnya.
Sri Mulyani pun akan terus memantau perkembangan ekonomi secara keseluruhan di tahun 2020. Diharapkan proyeksi pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini tidak sampai meleset. “Ini kita lihat keseluruhannya agar pertumbuhan ekonomi ini tidak tertekan dengan semua kondisi yang terjadi saat ini,” tegasnya.(Sin).