Matanurani, Pangkalpinang – Badan Pusat Statistik (BPS) Bangka Belitung mencatat, ekspor timah pada Maret 2018 turun 19,32% dibandingkan Februari. Sementara ekspor komoditas lain naik 84,62%, sehingga nilai totalnya menjadi US$156,4 juta.
“Meskipun ekspor timah turun, namun ada lonjakan ekspor nontimah yang jauh lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Kepala BPS Kepulauan Babel, Darwis Sitorus di Pangkalpinang, Kamis (3/5).
Darwis mengatakan, peran timah dalam ekspor Januari-Maret 2018, cukup mendominasi sebesar 76,55%. Secara kumulatif, terjadi penurunan ekspor timah sebesar 3,09% dibanding periode yang sama di 2017.
“Ekspor timah masih didominasi ke Singapura. Sekitar 25,66 persen ekspor timah pada Januari-Maret 2018 dikirim ke Negeri Singa Putih ini. Namun jika dibanding Januari-Maret 2017, ekspor timah ke Singapura pada tahun ini turun 30,50 persen,” kata Darwis.
Untuk ekspor timah ke Belanda, India, Korea Selatan, dan Jepang periode Januari-Maret 2018, porsinya mencapai 73,97%.
Untuk ekspor nontimah periode Januari-Maret 2018 didominasi bahan bakar mineral senilai US$47,0 juta, atau 48,67% dari jumlah ekspor nontimah daerah ini.
“Nilai ekspor lemak dan minyak hewan Januari-Maret 2018 turun 22,51 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Peran komoditas ini menjadi 36,73 persen,” ujar Darwis.
Darwis bilang, nilai ekspor lada menurun 39,76%, sehingga perannya menjadi 3,38% dari total ekspor nontimah. Sementara nilai ekspor produk karet dan barang dari karet, secara kumulatif naik 24,06%, dan golongan ikan dan udang naik 125,84%. “Peran kedua golongan ini menjadi 9,12 persen dari total ekspor nontimah di Bangka Belitung,” jelas Darwis. (Ini).