Matanurani, Jakarta — Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mewanti-wanti potensi kenaikan kasus virus corona (Covid-19) di Februari 2023 usai varian Omicron XBB telah teridentifikasi di Indonesia.
Menurutnya, potensi lonjakan kasus patut diwaspadai lantaran varian Omicron XBB mulai menyebabkan kenaikan kasus di sejumlah negara termasuk Singapura.
“Risiko tetap ada di bulan Februari. Itu sebabnya kenapa boosternya (vaksin) kita mau kasih lagi di Desember sama Januari nanti,” kata Budi di Ponpes Al-Wathoniyah Pusat Putri, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Rabu (26/10).
Saat ini, varian XBB sudah teridentifikasi di Surabaya, Jawa Timur. Satu Pasien tersebut teridentifikasi pada September lalu usai bepergian dari Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Meski demikian, Budi masih belum bisa menyebut varian XBB sebagai biang kerok dari kenaikan kasus Covid-19 harian belakangan ini. Sebagaimana diketahui, perkembangan jumlah kasus virus corona di Indonesia mengalami tren peningkatan dalam sepekan terakhir.
Kenaikan terhitung 27,1 persen lebih tinggi dibandingkan temuan kasus sepekan sebelumnya. Selain itu, kasus harian tercatat menembus 3.008 kasus pada Selasa (25/10). Jumlah itu merupakan tambahan kasus tertinggi terhitung sejak 13 September 2022.
Berdasarkan data yang dihimpun dari laporan harian pemerintah, tercatat selama periode 19-25 Oktober, jumlah kumulatif kasus konfirmasi Covid-19 dalam sepekan berjumlah 12.045 kasus. Sementara pada periode sepekan sebelumnya atau selama periode 12-18 Oktober, kasus Covid-19 berjumlah 12.045 kasus.
Tren peningkatan kasus konfirmasi Covid-19 itu juga dibarengi dengan tren kenaikan kasus kematian warga akibat Covid-19. Selama periode 12-18 Oktober, kasus kematian Covid-19 berjumlah 110 kasus, dan sepekan setelahnya bertambah menjadi 130 kasus kematian.
“Belum kelihatan ya [dampak XBB], karena masih baru,” ujarnya.(Cen).