Home Ekonomi Soal Investasi, Dubes AS Sarankan Indonesia Lebih Terbuka

Soal Investasi, Dubes AS Sarankan Indonesia Lebih Terbuka

0
SHARE

Matanurani, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini telah melakukan pertemuan tertutup dengan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Joseph R Donovan. Pada pertemuan ini, turut dibahas beberapa hal tentang kerja sama pada sektor ekonomi.

Menurut Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong, Amerika Serikat adalah negara yang memiliki kekuatan pada sektor bisnis digital. Hal ini pun dapat menjadi peluang bagi Indonesia dalam menjalin kerja sama dengan AS.

“Mereka kan kuat di bisnis digital, kan kita semua tahu, jutaan warga kita memakai Gmail, Google Maps. Kita tahu ada triliunan Rupiah modal masuk ke GoJek, Grab, Traveloka, ya unicorn, mereka gencar sekali, arus modal AS ke unicorn-unicorn ini,” ujar Thomas Lembong di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (15/8).

Amerika Serikat akan melanjutkan investasinya di Indonesia pada sektor e-commerce. Hanya saja, untuk berinvestasi di Indonesia, Amerika Serikat meminta kepada Indonesia berorientasi pada moderenisasi dan keterbukaan.

“Inklusif, tidak eksklusif. Sejauh ini itu kan konsisten dengan arahan Presiden juga, agar bertujuan dua hal, opennes dan competition. Kita harus membuka diri terhadap persaingan sehingga kita terpacu untuk bersaing dan meningkatkan daya saing,” ungkapnya.

Namun, dalam pertemuan ini tidak dibahas isu perpajakan pada sektor bisnis digital. Hal ini pun masih menjadi persoalan yang tengah diselesaikan oleh berbagai instansi.

“Ya di seluruh dunia kan belum settle. Tadi tidak disentuh dalam pembicaraan,” ujarnya.

Menurut Thomas Lembong, Jokowi juga sempat menyinggung tentang undangannya kepada Presiden AS Donald Trump untuk berkunjung ke Indonesia. Pertemuan selanjutnya kedua kepala negara dijadwalkan akan kembali dilakukan pada November.

“Ini adalah tindak lanjut pembicaraan Presiden Jokowi dengan Presiden Trump di Hamburg, pertemuan berikutnya November di sela APEC atau ASEAN Summit,” ungkapnya.

Seperti diketahui, pemerintah saat ini memang tengah fokus untuk meningkatkan nilai investasi pada berbagai sektor. Rencananya, pemerintah juga akan membentuk satuan tugas khusus pada berbagai daerah untuk menjamin kemudahan dalam berinvestasi.

Satuan tugas ini akan dibentuk setelah paket kebijakan jilid XVI diluncurkan. Pemerintahan pun masih terus mempersiapkan pembentukan satuan tugas ini.

“Itu help desk. Pasti harus disinergiskan dengan PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu). Masih dalam diskusi,” ungkapnya.(Oke).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here