Home Nasional Perang Tarif Diprediksi Tak Berdampak Besar terhadap Ekonomi Domestik

Perang Tarif Diprediksi Tak Berdampak Besar terhadap Ekonomi Domestik

0
SHARE
Bank Indonesia memberikan penghargaan kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai Bank Pendukung UMKM Terbaik dalam rangkaian acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2018 yang diselenggarakan di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (27/11). Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bank Indonesia Nobatkan BRI Sebagai Bank Pendukung UMKM Terbaik, http://www.tribunnews.com/bisnis/2018/11/28/bank-indonesia-nobatkan-bri-sebagai-bank-pendukung-umkm-terbaik.

 

Matanurani, Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menilai bahwa gejolak perang tarif global tidak akan memberikan dampak besar terhadap perekonomian Indonesia.

Direktur Utama BRI, Hery Gunardi menjelaskan, struktur ekonomi nasional yang bertumpu pada konsumsi domestik masih menjadi penopang utama daya tahan ekonomi dalam menghadapi tekanan eksternal.

Perlu dicatat bahwa ekonomi Indonesia, termasuk bisnis BRI, lebih banyak bergantung pada konsumsi domestik. Sehingga selain dari depresiasi mata uang yang sudah terjadi, perang tarif diproyeksikan tidak berdampak signifikan,” ujar Hery dalam paparan kinerja kuartal I 2025, dikutip Jumat (2/5).

Meski mengakui adanya potensi gangguan jangka pendek akibat kebijakan tarif baru, Hery menyebut proses negosiasi antara Indonesia dan Amerika Serikat yang tengah berlangsung diharapkan mampu menghasilkan solusi yang lebih baik bagi perdagangan kedua negara.

Lebih lanjut, Hery mengungkapkan bahwa konsumsi domestik tetap menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia meski belum sepenuhnya pulih ke level prapandemi. Situasi ini, menurutnya, menjadi tantangan tersendiri bagi sektor UMKM yang sangat bergantung pada daya beli masyarakat.

“Dalam kondisi tersebut, BRI terus memperkuat perannya sebagai bank yang pro-rakyat dengan tetap fokus menumbuhkembangkan dan memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia, sebagai upaya nyata dalam mendukung pertumbuhan dan ketahanan ekonomi nasional,” jelasnya.

Sepanjang kuartal I 2025, BRI mencatatkan laba bersih sebesar Rp13,80 triliun dengan total aset mencapai Rp2.098,23 triliun, tumbuh 5,49 persen secara tahunan (yoy). Pertumbuhan tersebut ditopang oleh penyaluran kredit yang selektif dan berkualitas, terutama di segmen UMKM.

Direktur Micro BRI, Akhmad Purwakajaya melaporkan, bahwa kredit yang disalurkan mencapai Rp1.373,66 triliun atau tumbuh 4,97 persen yoy, dengan porsi UMKM mendominasi hingga 81,97 persen dari total kredit.

Penyaluran ini turut ditopang oleh inisiatif peningkatan inklusi keuangan, seperti penguatan jaringan Agen BRILink yang kini mencapai 1,2 juta agen di lebih dari 67 ribu desa.

“Agen-agen tersebut mencatat volume transaksi sebesar Rp423 triliun di sepanjang Triwulan I 2025,” ungkap Akhmad.

Untuk itu Hery optimistis BRI dapat menjawab tantangan global lewat penguatan pondasi, jaringan pemasaran, dan ekosistem nasabah yang luas.

“Dengan pijakan kinerja positif pada tiga bulan pertama tahun 2025 ini, ke depan BRI optimis dapat mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang berkelanjutan dengan mengedepankan prinsip-prinsip prudential banking dan risk management yang baik di tengah dinamika kondisi perekonomian global,” pungkas Hery. (Rmo).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here