Matanurani, Jakarta – Pernyataan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman yang justru ingin cooling down saat diminta tanggapannya mengenai isu pemakzulan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wapres dimaknai beragam oleh sejumlah elemen masyarakat.
Dalam pandangan aktivis ’98, Firman Tendry, apa yang disiratkan Anwar Usman dengan pernyataan cooling down dulu, merupakan tanda-tanda untuk melakukan “cuci muka” lantaran selama ini wajahnya tercoreng akibat putusan MK 90 tersebut.
“Menurut pendapat dan dugaan saya, itu upaya cuci muka dirinya yang selama ini dianggap merusak sistem dan lembaga MK,” kata Firman Tendry dikutip Selasa (13/5).
Ia menambahkan, jika sikap Anwar Usman ini dihubungkan dengan peristiwa politik terkini di mana purnawirawan TNI mengusulkan pemakzulan Gibran, maka ipar Jokowi itu tengah melakukan upaya agar publik tidak percaya kepada MK.
“Maka saya menduga keras bahwa Anwar Usman akan melakukan opinion engineering hingga menimbulkan distrust terhadap MK,” ucapnya.
Firman menuturkan, selama ini publik tidak mempercayai Anwar Usman meskipun berkata jujur di depan publik tentang putusan MK 90 itu.
“Namun saya percaya orang tidak lagi percaya terhadap Anwar Usman. Dalam masyarakat masih berlaku peribahasa, ‘sekali lancung ke ujian seumur hidup tak percaya’,” tuturnya.
“Menyangkut buka suara Anwar Usman, bergantung kepentingan dia dan keluarga besarnya,” demikian Firman Tendry. (Rmo).