Home News Menjaga dan Melestarikan Warisan Budaya Leluhur Bangso Batak

Menjaga dan Melestarikan Warisan Budaya Leluhur Bangso Batak

0
SHARE

Matanurani, Jakarta — Secara umun warisan budaya leluhur yang dimiliki bangso Batak sangatlah bernilai. Baik secara fisik maupum non fisik.  Mulai dari keahlian bangso Batak hingga aneka benda-benda artefak, seni, aksara, tarombo, buku laklak, bahasa, ulos, alat musik, pande gorga, partonun, pande ruma, pargossi, situs hingga kuliner khas batak.

Namun warisan leluhur tersebut saat kini sudah sangat sulit ditemukan bahkan hampir punah atau bias dari aslinya.  Ditambah lagi masih minimnya pihak yang mendedikasikan dirinya untuk melestarikan warisan budaya batak secara benar (asli) baik secara individu, komunitas maupun oleh Pemerintah Daerah.

Demikian terungkap dalam Fokus Group Diskusi Batakologi yang dipimpin oleh Benny Pasaribu secara webiinar di Jakarta, Minggu (12/12) lalu.

“Dalam hal warisan cagar budaya sesungguhnya, ada 2 UU RI yang mengaturnya. Yakni, UU No 11 tahun 2010 tentang cagar budaya  benda, yakni benda, bangunan, struktur, situs dan kawasan. Dan UU No. 5 Tahun 2017 tentang cagar budaya tak benda (cbtb) tentang Objek Pemajuan Kebudayaan.” ungkap Thomson HS salah seorang Tenaga Ahli Cagar Budaya dalam webinar tersebut.

Disamping itu Thomson menyarankan saatnya kelembagaan Batak berkoordinasi. Karena sudah terlalu banyak lembaga atau komunitas kebatakan yang terkesan berlomba Show Force.

“Memperkuat Batakologi secara kelembagaan sangat urgen. Sehingga merperjelas Batakologi Batak Toba, Batakologi Batak Angkola, dan lain-lain yang masih menyatakan diri Batak. Tantangan kultural terjadi dalam motif-motif politik,” ujarnya.

Penutup, ia menyarankan bahwa Kongres Budaya Batak sangat realistis untuk menegaskan preferensi untuk memperkuat Batakologi secara kelembagaan.

“Itu jadi bisa  menegaskan ide-ide program yang spesifik sesuai dengan bingkai kedua undang-undang cagar budaya,” pungkasnya.

Webinar dibuka oleh pimpinan rapat Dr. Beny Pasaribu,M.Ec dan dimoderatori oleh
Lamsiang Sitompul,SH. Sementata tampil sebagai pembicara Dr. Pirma Simbolon, MM , Dr. Dahlena Sari br Marbun, Drs. Lasro Simbolon,MA , Hatly,Fuerto Simbolon,SH,MT, FF Sitompul, Ir. Jansen Sinamo, Nestor Rico Tambun, H. Siahaan, Tansiswo Siagian dan Pdt. Dr. Riris Johana Siagian.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here