Matanurani, Jakarta – China ternyata sedang meneliti dan mengembangkan 71 vaksin Covid-19. Ini menjadikan China sebagai negara dengan jumlah vaksin terbanyak di dunia untuk melawan satu virus.
Hal ini diungkapkan oleh ahli epidemiolohgi terkemuka China Zhong Nanshan dalam pidatonya pada upacara kelulusan Shanghai Tech University akhir pekan lalu. Vaksin tersebut diklaim efektif melawan virus Covid-19 varian Delta yang pertama kali ditemukan di China, seperti dilansir dari Global Times, Kamis (8/7).
Jika vaksin-vaksin tersebut disetujui maka akan digunakan untuk memenuhi permintaan domestik dan luar negeri yang mendesak. Untuk melawan Covid-19 memang dibutuhkan banyak jenis vaksin agar bisa segera menyelesaikan pandemi Covid-19.
Dari 71 vaksin yang diteliti dan dikembangkan, sembilan di antaranya telah digunakan. Bahkan dua di antaranya, vaksin Sinopharm dan Sinovac, telah masuk dalam list penggunaan darurat atau emergency use listing (EUL).
Feng Duojia, presiden Asosiasi Industri Vaksin China, mengatakan memiliki 71 vaksin dalam proses penelitian dan pengembangan menjadikan China negara dengan jumlah vaksin terbesar dalam pengembangan di seluruh dunia.
Penelitian besar ini juga memberikan kesempatan bagi China untuk mempelajari teknologi vaksin yang matang, termasuk teknologi mRNA dan teknologi vaksin rekombinan, dan menerapkan pengetahuan ini untuk melawan kemungkinan penyakit menular di masa depan yang lebih parah dari Covid-19, kata Feng.
Teknologi baru tersebut juga dapat digunakan untuk mengoptimalkan vaksin saat ini terhadap AIDS dan flu.(Cnb).