Home News Ini Strategi Jangka Pendek dan Panjang Kementan Atasi Stok Pangan

Ini Strategi Jangka Pendek dan Panjang Kementan Atasi Stok Pangan

0
SHARE

JAKARTA,22/07-RONTOKNYA BISNIS RITEL. Pengunjung bberbelanja kebutuhan pangan di sebuah pusat belanja di Jakarta, Senin (22/07). Pergeseran gaya berbelanja masyarakat ke platform dagang elektronik disinyalir turut memengaruhi penjualan fast moving consumer goods (FMCG) di ritel modern. Bank Indonesia, mencatat transaksi di platform dagang-el Indonesia sepanjang 2018 mencapai Rp77,766 triliun. Angka tersebut meroket 151% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp30,942 triliun. KONTAN/Fransiskus Simbolon/22/07/2019

Matanurani, Jakarta – Kementerian Pertanian menyiapkan sejumlah strategi jangka pendek, jangka menengah, dan panjang untuk mengatasi masalah ketersediaan beberapa komoditas pangan mulai dari kedelai, bawang merah, cabai, dan daging sapi guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

“Dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga, kedelai misalnya, telah disusun agenda meliputi agenda jangka pendek atau darurat dengan membangun buffer stock 20 ribu ton per bulan,” kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI di gedung parlemen Senayan Jakarta, Selasa (22/3).

Sedangkan strategi jangka menengah untuk memenuhi ketersediaan yaitu melakukan penanaman kedelai periode April-Juni di lahan seluas 300 ribu hektare dan dilanjutkan pada periode Juli-Oktober dengan luas lahan yang sama. Masing-masing target produksi penanaman tersebut sejumlah 450 ribu ton, dengan sumber dana dari APBN untuk penanaman seluas 52 ribu hektare, dan 600 ribu hektare melalui KUR.

Untuk strategi jangka panjang, pemerintah menargetkan penanaman kedelai seluas 750 ribu hektare pada 2023 dengan target produksi 1,12 juta ton, serta penanaman 1 juta hektare pada 2024 dengan target 1,5 juta ton kedelai.

Untuk strategi jangka pendek stabilisasi pasokan dan harga bawang merah, kata Mentan, akan dilakukan buffer stock 5 ribu ton. Sementara jangka panjang dilakukan bantuan sarana dan prasarana pascapanen pengolahan bawang merah, bimtek dan pendampingan petani, serta pengamanan ketersediaan benih sepanjang tahun.

Sementara upaya stabilisasi pasokan dan harga untuk cabai besar dan cabai rawit dilakukan buffer stock 2.200 ton, tunda petik agar harga tidak jatuh dengan penjaminan pembelian, mendorong penyerapan oleh pihak swasta dan lain-lain.

Strategi jangka menengahnya yaitu dengan memberikan bantuan sarana dan prasarana pascapanen dan pengolahan, mendorong pemanfaatan KUR, serta bimtek dan pendampingan petani.

Strategi jangka pendek Kementan untuk stabilisasi pasokan dan harga daging sapi yaitu dengan menghubungkan antara pemotong, pedagang, BUMN dan BUMD dengan sumber sapi atau kerbau lokal untuk melakukan pembelian dan mobilisasi ke daerah defisit.

Untuk jangka menengah, pemerintah akan menetapkan Meksiko sebagai negara baru sumber sapi indukan dan bakalan sebagai alternatif dari Australia.(Ant).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here