Matanurani, Jakarta – Anjing yang telah lama menjadi sahabat manusia diyakini dapat mendeteksi covid-19. Hal itu tengah diuji coba oleh sebuah badan amal yang bekerja sama dengan para ilmuwan di Inggris untuk melihat apakah anjing dapat membantu mendeteksi covid-19 melalui indra penciuman mereka.
Anjing Deteksi Medis yang sebelumnya pernah dilibatkan dalam penelitian kanker dan deteksi diabetes, diharapkan dapat segera mengambil peran penting dalam menghentikan penyebaran covid-19. Anjing tersebut akan diuji coba oleh sebuah badan amal di Inggris bersama dengan peneliti dari London School of Hygiene and Tropical Medicine (LSHTM) dan Durham University.
Mereka percaya anjing bisa dilatih untuk mengendus penyakit dalam waktu enam minggu guna memberikan diagnosis yang cepat dan tidak menimbulkan risiko ataupun rasa sakit (non-invasif). Selain itu, melatih anjing untuk dapat mendeteksi covid-19 juga disebutnya dapat membantu efisiensi sumber daya pengetes covid-19 yang terbatas.
Hal itu mengikuti penelitian sebelumnya mengenai kemampuan anjing untuk mengendus penyakit malaria dengan akurasi yang sangat tinggi, dan didasarkan pada keyakinan bahwa setiap penyakit memicu bau yang berbeda-beda. Untuk itu anjing dinilai memiliki peluang yang sangat tinggi untuk bekerja mendeteksi covid-19, karena penyakit pernapasan umumnya mengubah bau badan.
“Anjing yang mencari covid-19 akan dilatih dengan cara yang sama seperti anjing-anjing yang telah dilatih oleh lembaga amal untuk mendeteksi penyakit seperti kanker, parkinson dan infeksi bakteri – dengan cara mengendus sampel di ruang pelatihan dan menunjukkan kapan mereka menemukannya,” terang badan amal tersebut, mengutip surat kabar Metro di Inggris, Jumat (27/3).
Selain telah melatih anjing untuk mendeteksi penyakit-penyakit di atas, badan amal itu juga melatih anjing untuk dapat mendeteksi perubahan halus pada suhu kulit yang berguna untuk menentukan apakah seseorang sedang mengalami demam.
“Pada prinsipnya, kami yakin anjing dapat mendeteksi covid-19. Kami sekarang mencari cara bagaimana kami dapat dengan aman menangkap bau virus dari pasien dan menyajikannya kepada anjing. Tujuannya adalah agar anjing dapat menyaring siapa pun, termasuk mereka yang tidak menunjukkan gejala, dan memberi tahu kami apakah mereka perlu diuji,” ujar pendiri dan kepala eksekutif Medical Detection Dogs, Claire Guest, kepada AFP.
Profesor Steve Lindsay dari Durham University menambahkan jika uji coba tersebut berhasil, maka anjing pendeteksi covid-19 dapat ditempatkan di bandara pada akhir pandemi untuk mengidentifikasi orang yang membawa virus covid-19 dengan cepat. Sehingga hal tersebut, sambungnya, akan membantu mencegah kemunculan kembali covid-19 setelah pandemi saat ini telah berhasil dikendalikan. (Mei).