Matanurani, Jakarta – Menteri Koordinator (Menko) bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan di kawasan ASEAN, Indonesia menempati posisi kedua kasus positif virus corona atau Covid-19 tertinggi setelah Singapura yang berada di posisi pertama.
Tetapi bila dilihat dari kasus pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia, Indonesia berada di urutan pertama. Sementara Singapura menjadi negara di ASEAN yang terendah dalam kasus pasien corona meninggal dunia.
Dirincikannya, jumlah kasus Covid-19 di Singapura mencapai 20.939 orang, dengan pasien sembuh 1.634 orang dan meninggal dunia 12 orang.
Lalu Indonesia, dengan jumlah kasus Covid-19 sebanyak 12.776 orang, dengan pasien sembuh 2.381 orang dan 930 meninggal dunia
Kemudian Filipina dengan jumlah kasus Covid-19 mencapai 10.343 orang, pasien sembuh 1.618 orang dan meninggal dunia 685 orang.
Selanjutnya, Malaysia dengan jumlah kasus Covid-19 6.467 orang, pasien sembuh 4.776 orang dan meninggal dunia 107.
Serta Thailand dengan jumlah kasus Covid-19 2.992 orang, asien sembuh 2.772 dan meninggal dunia 55 orang.
“Untuk kawasan ASEAN, Indonesia memang sekarang menjadi negara dengan jumlah kasus tertinggi kedua setelah Singapura,” kata Muhadjir Effendy dalan konferensi pers melalui live streaming di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (8/5).
Kendati demikian, Muhadjir Effendy menilai jumlah kasus Covid-19 di Indonesia yang menempati posisi kedua tidak terlalu istimewa, mengingat jumlah penduduk Indonesia lebih banyak dibandingkan Singapura, Filipina, Malaysia dan Thailand.
“Tetapi kalau dibandingkan dengan jumlah penduduk, tentu saja angka ini sebetulnya (Indonesia) tidak terlalu istimewa. Karena jumlah penduduk kita (Indonesia) 263 juta dibanding dengan Filipina sekitar 110 juta, apalagi Singapura yang sekitar 6 juta,” ujar Muhadjir Effendy.
Hal itu juga terbukti, lanjutnya, kasus Covid-19 di Singapura pernah mencapai 1.400 pasien positif per hari. Hal tersebut berbeda dengan Indonesia.
“Untuk Singapura pernah sampai di atas 1.400 sehari. Sedangkan Indonesia, kita moderat sekali. Tidak ada yang terlalu ekstrem seperti yang terjadi di wilayah Eropa maupun Amerika Utara. Dan tentu saja ini, kita patus bersyukur,” terang Muhadjir Effendy.
Diungkapkan mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu mengatakan grafik perkembangan kasus Covid-19 di negara lain dijadikan pemerintah untuk membuat prediksi dan skenario penanganan kasus Covid-19 ke depan. Sehingga diharapkan, kasus Covid-19 akan semakin menurun dan segera dapat menangani dampak yang terjadi akibat Covid-19. (Bes).