Home News Di Depan Bos Bulog, Erick Wanti-wanti Lagi Transformasi BUMN

Di Depan Bos Bulog, Erick Wanti-wanti Lagi Transformasi BUMN

0
SHARE
SP/Ruht Semiono Rapat Perkembangan Penanganan Covid-19 - Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir (kiri) mengikuti Rapat Dengar Pandapat dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (27/8/2020). RDP tersebut membahas efektivitas pengorganisasian dan penganggaran dalam penanganan Covid-19 termasuk perkembangan tentang uji vaksin untuk Covid-19.

Matanurani, Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tak bosan-bosannya mengingatkan perusahaan BUMN untuk melakukan transformasi untuk menjadi prioritas utama dalam menjalankan bisnis, terlebih lagi di masa pademi Covid-19 yang berlangsung saat ini.

Hal ini disampaikan Erick dalam sambutannya dalam peringatan ulang tahun Perum Bulog ke-54 tahun.

Dia menyebutkan, selain transformasi, juga harus menjaga ketahanan pangan yang menjadi salah satu pilar utama Indonesia.

“Setiap era memiliki tantangan perusahaan dan prioritas utama masing masing dan era globalisasi hingga era digitalisasi seperti sekarang ini, juga dalam masa pandemi. Tapi ada satu hal selalu harus kita jaga, ketahanan pangan menjadi salah satu pilar utama negara yang harus dijaga dan diperkuat,” kata Erick dalam cuplikan videonya, Senin (10/5).

Erick mengungkapkan transformasi ini dibutuhkan dalam menyesuaikan bisnis dengan dinamika dan iklim usaha yang terbuka, sehingga perusahaan BUMN, tak terkecuali Bulog untuk bertransformasi dan berinovasi agar terus memberikan kontribusi kepada negara.

Adapun sejak dirinya menjabat sebagai Menteri BUMN, Erick getol untuk melakukan transformasi bisnis di BUMN yang ada. Bahkan dirinya tak segan-segan mengurangi jumlah BUMN dan membagi BUMN yang ada dalam klaster-klaster kecil, sehingga diharapkan setiap perusahaan akan memiliki fokusnya masing-masing.

Dia menyebut transformasi bisnis yang dilakukan oleh perusahaan BUMN ini ditujukan agar BUMN nantinya bisa bersaing di pasar bebas.

Salah satu langkah transformasi yang dilakukan adalah dengan melepas BUMN dan anak usahanya untuk melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di pasar modal.

Rencana IPO ini mengikuti langkah yang sudah dilakukan oleh 34 BUMN dan anak usaha lainnya yang sudah lebih dulu di pasar modal dengan nilai mencapai Rp 1.750 triliun.

“Kita lakukan terobosan 10-15 BUMN sampai 2023 akan IPO. Belum lagi aset BUMN akan dikerja samakan dengan Indonesia Investment Authority (INA) atau SWF [Sovereign Wealth Fund] tak lain tujuannya bersaing supaya sustain,” kata Erick di kantor Kementerian BUMN, Selasa (4/5).

Dari data yang diperoleh dari kementerian, terdapat 14 nama yang sudah dipersiapkan untuk melaksanakan rencana IPO ini.

Perusahaan yang akan dilepas ini berasal dari sejumlah klaster, mulai dari klaster industri energi, minyak dan gas; klaster industri kesehatan; klaster jasa keuangan; klaster industri pangan dan pupuk; klaster jasa telekomunikasi dan media; serta klaster industri mineral dan batu bara.

Di sisi lain, sebelumnya, dalam momen yang sama, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga memerintahkan kepada Perum Bulog untuk terus berinovasi di tengah perkembangan teknologi digital.

“Perum Bulog harus terus beradaptasi dan bertransformasi dengan inovasi produk dan digitalisasi,” kata Jokowi.

Jokowi menekankan ketahanan pangan adalah pilar penting bagi Indonesia. Kepala negara ingin, Perum Bulog bisa menjadi kekuatan bagi negara dalam menjaga kedaulatan pangan.(Cnb).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here