Matanurani, Jakarta – Varian baru Covid-19 dengan klasifikasi B.1.1.529 atau Omicron tengah menjadi ancaman yang tidak bisa dianggap remeh. Meskipun disebut dalam sejumlah riset memiliki gejala lebih ringan dibanding varian Covid-19 varian Delta, tetapi varian ini memiliki potensi penularan yang sangat cepat.
Dikutip dari situs pelacak Omicron dunia, Newsnodes menuliskan, bahwa sejak diumumkan kehadirannya pada akhir November 2021, kini sudah 144 negara melaporkan kasus tersebut. Omicron juga sudah masuk ke RI sejak 16 Desember 2021.
Melansir dari situs tersebut dituliskan bahwa saat ini terdapat total 532.474 kasus sejak varian ini ditemukan pertama kali pada 2021. Sementara, kasus kematian yang tercatat dari virus ini berjumlah 115 orang.
Inggris menjadi negara dengan total kasus Omicron terbanyak dunia, yakni 246.780 kasus dengan 75 kematian. Selanjutnya, Jerman dengan catatan 62.974 kasus dan 16 kematian. Sementara Denmark dengan 61.563 kasus dan 18 kematian. Kemudian, Amerika Serikat (AS) dengan 55.432 kasus dengan satu kematian.
Adapun, disusul oleh Canada yang mencapai 23.620 kasus dengan 0 kematian. Berikutnya, di posisi keenam ada Norwegia yang mencapai 23.446 kasus dan Austria yang mencatat 8.843 kasus.
Sementara itu, Prancis menduduki posisi kedelapan dengan perolehan 5.591 kasus dan diikuti oleh Estonia dengan kasus yang mencapai angka 3.857. Australia duduk di urutan kesepuluh dengan total kasus yang mencapai angka 3.665 dan dengan satu kematian.
Negara tetangga RI, seperti Singapura mencatatkan 3.057 total kasus yang menjadikannya berada di posisi kesebelas. (Bis).