Home News Bahan Baku Manufaktur RI 90 Persen impor, 30 Persen dari China

Bahan Baku Manufaktur RI 90 Persen impor, 30 Persen dari China

0
SHARE

Matanurani, Jakarta — Bank Indonesia (BI) mencatat industri manufaktur Indonesia masih sangat bergantung pada pasokan bahan mentah atau baku impor.

Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Solikin Juhro mengungkapkan 90 persen dari bahan mentah industri manufaktur RI berasal dari impor beberapa negara, terbesar dari China yang setara 30 persen dari total impor bahan baku.

Ia memaparkan ketergantungan tersebut membuat industri manufaktur Indonesia menjadi sangat rentan dan tak berkesinambungan (sustainable).

“Ini menjadi risiko karena terpusatnya sumber impor ke beberapa negara mitra, nomor satu China yang memegang sekitar 30 persen (impor),” katanya pada agenda G20 bertajuk Shfting Toward Higher Value-Added Industries, Senin (14/2).

Ia menjelaskan kerentanan yang dimaksud bisa berasal dari disrupsi rantai pasokan global yang diakibatkan oleh pandemi covid-19. Misalnya, kekurangan kontainer dan mahalnya biaya kirim saat ini.

“Ini membuat kekhawatiran soal keberlanjutan aktivitas manufaktur kita,” imbuhnya.

Selain soal ketergantungan impor, ia menjabarkan masalah di sektor manufaktur juga berasal dari ekspor RI yang masih bergantung pada produk berteknologi rendah atau yang minim nilai tambah.

Selain itu, rantai pasok dalam negeri juga belum optimal yang membuat harga pengiriman menjadi mahal.

“Melihat tantangan tersebut, memperkuat struktur sektor harus menjadi prioritas lewat penguatan hubungan antar daerah,” jelas dia. (Cen).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here