Matanurani, Jakarta – Sejumlah ekonom menilai positif kebijakan pemerintah dalam menghadapi dampak Coronavirus Diseases 2019 (COVID-19), menyusul penetapan anggaran sebesar Rp405,1 triliun untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan akibat pandemi global itu di Tanah Air.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (7/4), menjelaskan, kebijakan pemerintah yang tertuang dalam stimulus fiskal ini memiliki tiga tujuan.
Pertama, meningkatkan pelayanan kesehatan dalam rangka menanggulangi wabah. Kedua, memberikan bantuan kepada masyarakat kecil yang terdampak. Ketiga, meningkatkan ketahanan dunia usaha dalam menghadapi wabah COVID-19.
“Jadi, kebijakan stimulus ini tujuannya luas dan disesuaikan dengan kebutuhan di tengah hantaman wabah COVID-19,” ujar Piter.
Salah satu kebijakan yang cukup baik, katanya, adalah kebijakan pelonggaran pajak untuk meningkatkan ketahanan dunia usaha di tengah tekanan wabah.
“Tanpa pelonggaran pajak, dunia usaha dikhawatirkan terdampak besar dan bisa menyebabkan efek lanjutan yang lebih buruk seperti pemutusan hubungan kerja (PHK),” ujarnya.
Selain itu, kebijakan pemerintah ini juga diharapkan dapat mendukung dunia usaha untuk terus beroperasi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Apabila daya tahan dunia usaha kuat dalam menghadapi wabah, pemulihan ekonomi pascawabah juga bisa lebih cepat.
“Stimulus peningkatan bantuan jaring pengaman kepada masyarakat kecil juga akan membantu mereka untuk bertahan hidup normal selama masa wabah,” kata Piter.
Ia juga menilai, sistem ini juga akan menjaga daya beli dan konsumsi masyarakat sehingga perekonomian tetap tumbuh.
Pemerintah juga telah menyampaikan skenario terburuk pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa menjadi negatif akibat pandemi.
“Menurut saya keberanian pemerintah menyampaikan skenario terburuk ini adalah wujud keterbukaan pemerintah. Sekaligus juga menunjukkan bahwa pemerintah mempersiapkan diri sebaik mungkin mengantisipasi krisis ekonomi baik di global maupun domestik,” katanya.(Ant).