Matanurani, Sidikalang – Saat kunjungan kerja bersama Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) ke kota Sidikalang, Senin (8/7), rombongan kami yang dipimpin oleh Ketua Kelompok Kerja Pangan KEIN, Benny Pasaribu sempat menyambangi salah satu kedai kopi yang berlokasi di Jalan Sisingamangaraja Sidikalang, Poda Coffee dan Resto.
Pemilik kedai kopi, Samuel Sihombing menyambut kami dengan antusias sembari menceritakan proses olahan kopi sampai menjadi barang jadi yang langsung bisa dinikmati.
Menariknya, seluruh produk kopi arabika di Poda Cafe ini menggunakan hasil tani sendiri dengan proses olahan yang juga dilakukan sendiri.
“Prosesnya semua alami dan kita lakukan sendiri dari hasil tani kita ,” ujarnya kepada matanurani, di Sidikalang, Senin (8/7).
Menurut Samuel perbedaan kopi arabica Sidikalang terletak pada aroma, cita rasanya yang kompleks, serta kadar asam yang rendah.
“Di sidikalang ini kebanyakan robusta. Kopi terbaik itu kebanyakan di ekspor. Kenapa kita tidak minum kopi terbaik. Ini lah ingin kita berikan edukasi ke masyarakat,” ujar Samuel yang telah mendalami kopi sejak empat tahun terakhir.
Samuel juga menjelaskan kopi arabica Sidikalang jauh lebih enak dibanding dengan kopi asal Lintong dan Gayo. Karena itu Ia berharap agar masyarakat Sidikalang sebagai penghasil kopi dapat menikmati kopi terbaik, dan bukan campuran.
“Kita harus mengembalikan kejayaan cita rasa kopi di Sidikalang ini,” tegasnya. (Smn).
