Matanurani, Malang – Limbah atau barang-barang bekas ataupun sampah bisa menjadi polusi di lingkungan masyarakat jika tidak dimanfaatkan.
Di tangan Nanik Sriwahyuningsih, limbah menjadi barang seni yang bernilai ekonomi. Ia pun di dapuk mendapatkan penghargaan sebagai sosok pengembang usaha kerajinan UMKM oleh tim Doktor mengabdi Universitas Brawijaya Malang (14/9) lalu.
Dalam kunjungan kerja Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) ke Malang (18/9), perempuan inipun tampil sebagai pembicara mewakili UKM Garuda Jaya Malang berbagi ilmu kreatifnya memanfaatkan limbah dengan cara diolah menjadi barang yang bernilai ekonomi tinggi. Limbah hasil karyanya bisa dibuat menjadi bunga, tas, cindera mata hingga ornamen -ornamen dekorasi dinding pengisi ruangan rumah.
Kerajianan limbah bekas bermula dari keprihatinan Nanik pada limbah atau sampah yang tidak terpakai. Nanik melihat ada keunikan bila limbah dijadikan barang yang berekonomi tinggi sehingga memutuskannya menjadikan barang berharga.
“Saat saya mengitari perjalanan, kerapkali melihat sampah atau limbah bertebaran di jalan. Kenapa tidak dimanfaatkan saja menjadi barang seni bernilai tinggi?,” ucapnya saat FGD bersama KEIN di Hotel Harris Malang, Rabu (18/9).
Berkat ketrampilannya, ia pun kerap diundang sebagai pembicara dan memberikan berbagai pelatihan-pelatihan.
Kreatifitas Nanik mengubah limbah jadi barang seni ini dikerjakannya seorang diri, sembari mengisi waktu senggangnya. Namun, kerajinan tangan Nanik bukan komersial namun hanya tekad sosial dan kepeduliannya memanfaatkan limbah.
Sementara anggota Pokja Pangan dan Industri KEIN, Kaman Nainggolan menilai usaha kreatifitas Nanik perlu di apresiasi dan didorong dalam upaya pemberdayaan UMKM di kota Malang.
“Komitmen sosial seperti ini sangat langka. Karena itu perlu ditindaklanjuti setidaknya diawal dari kalangan perguruan tinggi dalam upaya pemberdayaan UMKM,” pungkas Kaman. (Smn).