Matanurani, Samosir – Ketua Umum Komunitas Samosir Maju (KSM), Dr Johny Walker Situmorang mendesak pemerintahan kabupaten Samosir untuk segera menetapkan Rencana Tata Ruang Kabupaten Samosir yang menjamin pembangunan yang berkelanjutan.
Hal itu disampaikan Johny dalam Fokus Group Diskusi (FGD) yang digelar Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN)
menanggapi Tata Kelola Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Kawasan Danau Toba Khususnya di Samosir bersama Pemkab Samosir dan narasumber terkait di Samosir Cottage, Jumat (12/7).
“Pemerintah Kabupaten Samosir bersama DPRD Kabupaten Samosir menjadi “key point” dalam Sustainable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan sesuai kewenangannya menurut UU pemerintah daerah (otda),” ungkap Johny.
Karena itu menurut Johny rakyat dan sumber daya alam harus menjadi subyek pembangunan yang berkelanjutan. Sebab pembangunan yang tidak berkelanjutan akan menimbulkan bencana kemanusiaan.
Selain itu kata Johny Pemkab dan DPRD Samosir harus berani berinovasi dalam reformasi birokrasi dengan mengembangkan Mahudat (Desa Adat), Bius dan KUMKM sebagai lembaga untuk penguatan posisi rakyat dalam pembangunan berkelanjutan.
Disamping itu lanjut Johny Pemkab Samosir juga perlu mengembangkan tumbuhan atau tanaman endemik seperti makadame, kayu ‘ingul’, kemiri untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan.
Dan masyarakat sipil serta seluruh komponen kelembagaan pun harus mendukung reformasi birokrasi model pemerintahan yang partisipatif.
“Karena itu Pemda Samosir harus segera menetapkan Rencana Tata Ruang Kabupaten Samosir yang menjamin pembangunan yang berkelanjutan,” pungkas Johny. (Smn).