Home Uncategorized Fenomena Standar Ganda dalam Mengkroscek Informasi

Fenomena Standar Ganda dalam Mengkroscek Informasi

0
SHARE
Beberapa hari yang lalu sebuah hal mengejutkan datang dari kasus persidangan Ahok dimana Wakil Rois Aam Miftahul Achyar bilang kalau tidak perlu melakukan klarifikasi atau tabayun atau meniliti atau memeriksa kembali informasi yang ada kepada Basuki karena bukan beragama islam. Dengan adanya sikap seperti ini tentu sangat sulit jika melihat sebuah permasalahan dengan jernih dan adil. Melihat hal ini sesungguhnya tidak lah aneh karena sikap seperti ini sudah menjamur ke siapa saja terutama mereka yang fanatik yang juga menganggap apa yang mereka bela itu selalu benar sedangkan yang lain itu selalu salah.
Hal ini tidak cuma terkait dengan sara seperti agama, dan sejenisnya tapi juga politik, fans artis, penyanyi dan sejenisnya, fans sepakbola dan sejenisnya, fans tayangan kartun dan sejenisnya dan lain – lain yang terkait kelompok – kelompok tertentu.
Ketika fanatisme datang maka sikap kritis dan obektif akan menghilang seperti yang saya tekankan sebelumnya dan hal ini akan menimbulkan kesulitan dalam menilai suatu permasalahan secara adil.
Adanya konsep pemikiran bahwa idola itu selalu benar ketika ada ribuan informasi menyerang terutama terkait berita buruk idolanya, baik sekedar rumor atau pun memang fakta mereka akan menganggap itu sebuah kebohongan. Namun ketika informasi itu merupakan berita baik terkait idolanya maka mereka akan telan bulat – bulat walau hoax sekalipun.
Selain itu ketika ketika ada berita buruk dari pesaing atau rival idolanya, maka mereka akan percaya bulat – bulat walaupun hoax dan tidak mempercayai apapun ketik ada berita baik terkait pesaing.
Dalam konteks mengkroscek informasi, sudah tentu mereka hanya mengkroscek ketika ada berita buruk terkait idolanya saja. Seolah menganggap bawah idola mereka itu baik, suci dan paling benar dan tidak mungkin melakukan kesalahan sekecil apapun. Padahal dalam konteks membongkar hoax, itu tidak ada yang tidak mungkin, yang jadi permasalahan adalah fakta atau hoax.
Tentu konsep pemikiran seperti ini akan mengganggu usaha dalam membongkar hoax karena dari awal sudah ada konsep untuk tidak objektif dan tidak adil. Jika sudah seperti ini maka hanya membangun sikap anti kritis dan mudah terbuai dalam keindahan fanatisme sempit. Dan tentu ini akan sangat buruk ketika sedang memecahkan sebuah permasalahan.
sumber foto dan informasi:
http://megapolitan.kompas.com/read/2017/02/21/13063041/ahli.sebut.tabayun.tidak.perlu.dilakukan.kepada.umat.non-muslim

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here