Home News Produksi Nenas Segar Perlu Di dorong  Kepada Petani di Sentra nasional

Produksi Nenas Segar Perlu Di dorong  Kepada Petani di Sentra nasional

0
SHARE

Matanurani, Jakarta – Peran Indonesia sebagai produsen nenas segar tercatat masih kecil bila dibandingkan dengan nenas olahan atau nenas dalam kemasan kaleng.

Padahal untuk wilayah Asia Tenggara, Indonesia termasuk penghasil nenas terbesar ketiga setelah Filipina dan Thailand dengan tingkat produksi mencapai 1,84 juta ton per tahun.

“Potensi industri nanas di Indonesia itu sudah ada dan terus berkembang. Produksi konsumsi nenas segar perlu lebih di dorong kepada petani-petani di sentra- sentra nasional,” kata
Ketua Asosiasi Eksportir Importir Buah dan Sayuran Segar Indonesia (ASEIBSSINDO), Khafid Sirotudin saat Fokus Group Diskusi (FGD) bersama Komite Ekonomi dan Industri Nasioanal, di Jakarta, Selasa (17/10).

Saat ini tambah Khafid peluang terbesar justru pada perdagangan nenas olahan yang dikelola oleh Great Giant Pineapple (GGP) yang tercatat sebagai eksportir  koktail ketiga terbesar di dunia.

“Tahun 2016 Volume ekspor nenas segar itu hanya 1.904.051 kg, bandingkan dengan yang olahan sebesar 136.496.151 kg,” ungkap Khafid.

Karenanya, Khafid berharap pemerintah sudah seharusnya memberi fasilitas kepada industri nenas yang sudah ada yakni dengan membangun fasilitas packing house di sentra-sentra produksi nenas dengan kapasitas minimal skala perekonomian (100-200 ton) yang didukung dengan infrastruktur jalan usaha tani atau jalan desa yang memadai.

“Tapi pengelolaan packing house harus  diserahkan kepada koperasi petani atau Gapoktan atau perusahaan yang kompeten, sehingga pemerintah tidak lagi mengeluarkan perawatan operasional,” pungkas Khafid.

Seperti diketahui data dari Kementerian Pertanian menyebutkan berdasarkan rata-rata produksi tahun 2016, sebanyak 60 % produksi nenas Indonesia dipasok dari Provinsi Lampung, Jawa Barat, dan Sumatera Utara

Lampung memberikan kontribusi terbesar terhadap produksi nenas Indonesia, yaitu sebesar 33 %, diikuti Jawa Barat 15 %, Sumatera Utara 12 %, Jawa Tengah 7 %, Riau 7%, NTB, Jawa Timur dan Jambi 5 %, Sumatera Selatan 4 %, Kalimantan Barat 3 %. Sedangkan provinsi-provinsi lainnya memberikan kontribusi terhadap produksi nenas Indonesia kurang dari 5 %. (Smn).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here