Matanurani, Jakarta – Direktur Center For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi menilai banyak calon kepala daerah secara kepemimpinan dan administrasi masih kurang.
Padahal gelaran Pilkada 2018 tinggal menyisakan kurang dari satu bulan lagi. Dia menyebut, banyak petahana melakukan dugaan penyimpangan dalam realisasi anggaran.
Uchok menuturkan, kondisi ini berbahaya dalam mewujudkan pemerintahan daerah bersih. “Nanti dampak, ketika menjadi pemimpin banyak APBD menyimpang, APBD siluman, bermain-main, mainkan APBD,” ucap dia dalam diskusi di Kawasan Menteng Jakarta, Minggu (3/6).
Maka dari itu, Uchok menilai, mulai dari partai politik dan KPU harus melakukan seleksi cakada maupun bacaleg sesuai integritas. KPU jangan mendikte parpol dan harus membuat aturan ketat. Termasuk larangan mantan napi koruptor nyaleg.
“Setelah mendapat berkas (cakada/bacaleg) lalu di seleksi rekam jejaknya apakah masyarakat ini setuju atau tidak. KPU untuk saat ini hanya jadi tangan kanan partai buat loloskan calon,” pungkasnya.
Direktur LBH Buton Dedi mengatakan, ada problem dalam sistem pemilu kita. Sistem pemilu belum benar dan belum memberikan ruang yang sama kepada masyaraka maju sebagai calon kepala daerah. “Konsekuensi biaya (politik) meningkat, ketika terpilih, akan fokus mengembalikan cost politik dan penumpukan harta,” ujar dia . (Ind).
