Home Nasional Indonesia Buka Peluang Kerja Sama Koperasi dengan Negara Asia Pasifik

Indonesia Buka Peluang Kerja Sama Koperasi dengan Negara Asia Pasifik

0
SHARE
TOP NEWS TERKINI TENTANG KAMI Selasa, 25 Juni 2019 HOME POLITIK HUKUM EKONOMI METRO SEPAKBOLA OLAHRAGA HUMANIORA LIFESTYLE HIBURAN NUSANTARA DUNIA INFOGRAFIS FOTO VIDEO TEKNO OTOMOTIF WARTA BUMI KARKHAS ANTI HOAX RAMADHAN PEMILU RILIS PERS ENGLISH INDEKS Forum Pasifik Selatan, ajang tingkatkan peran Indonesia di kawasan Senin, 18 Maret 2019 19:01 WIB Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika (Aspasaf) Kemlu RI Desra Percaya menyampaikan keterangan pers mengenai penyelenggaraan Indonesia South Pacific Forum (ISPF) di Jakarta, Senin (18/3/2019)

Matanurani, Jakarta – Pemerintah Indonesia membuka peluang kerja sama ekonomi khususnya bidang koperasi dengan beberapa negara Asia Pasifik pada kegiatan Hari Koperasi Nasional ke-72.

“Beberapa negara Asia Pasifik yang tertarik yaitu India, Malaysia, Bangladesh, Iran, dan Pakistan,” kata event organizer (EO) Harkopnas ke-72, Eppo Simanjuntak di Jakarta, Selasa (25/6).

Menurut dia, kelima negara tersebut akan turut serta mengirimkan delegasi untuk mengikuti rangkaian Harkopnas yang dilaksanakan pada Maret hingga Oktober 2019 di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Kelima negara Asia Pasifik tersebut sudah mengadakan pembicaraan dengan pihak penyelenggara Harkopnas terkait apa saja peluang kerja sama ekonomi dan koperasi yang bisa dilaksanakan.

Setelah ada pembicaraan dengan lima negara tersebut, pihak EO sudah menyiapkan beberapa koperasi dalam negeri yang siap bermitra. “Saya sudah listing koperasi mana saja yang bisa bekerja sama, apakah itu dalam bentuk kerja sama dagang atau kerja sama investasi,” katanya.

Menurut dia, beberapa koperasi Tanah Air yang telah disiapkan itu, berpeluang menjalin kerja sama dagang. Misalnya, koperasi produk kopi maka akan dicarikan peluang mitra dengan lima negara tersebut.

“Selain kopi, rempah-rempah juga peluang bagus. Apalagi, peminatnya banyak di Eropa dan Asia Pasifik,” ujar dia.

Kemudian, lanjut dia, pengelola koperasi di Tanah Air juga bisa melakukan kerja sama investasi. Sebagai contoh, masalah permodalan dalam mengembangkan bisnis yang dijalankan.

Terkait belum maksimalnya kerja sama ekonomi bidang koperasi dengan negara lain, Eppo berpendapat hal itu dikarenakan masih belum siapnya koperasi Tanah Air menyiapkan permintaan dalam jumlah besar.

Sementara itu, Ketua Organizing Committee Harkopnas 2019 Pahlevi Pangerang mengatakan kegiatan tersebut merupakan wadah strategis untuk mempromosikan produk-produk unggulan beserta peluang bisnis dan investasi yang dimiliki koperasi dan UMKM seluruh Indonesia. “Harkopnas Expo merupakan peluang strategis bagi ekonomi dan koperasi Tanah Air,” kata dia.(Ant).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here