Home Nasional Fransiskus Puji Pertemuan Trump dan Kim di Korut

Fransiskus Puji Pertemuan Trump dan Kim di Korut

0
SHARE
Pope Francis redas his notes as he addresses worshipers from the window of the Apostolic palace overlooking St. Peter's square during the weekly Angelus prayer on June 30, 2019 in the Vatican. (Photo by Tiziana FABI / AFP)

Matanurani, Jakarta – Paus Fransiskus memuji pertemuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Zona Demiliterisasi (DMZ), sebuah area perbatasan yang membagi dua Semenanjung Korea, pada Minggu 30 Juni. Ia berharap pertemuan tersebut dapat berujung pada perdamaian regional dan juga global.

Pertemuan tersebut bernilai historis karena untuk kali pertama presiden aktif AS melewati DMZ dan menginjakkan kakinya di Korut.

“Beberapa jam lalu, kita semua melihat adanya contoh yang baik dari pertemuan dua budaya di Korea,” ujar Fransiskus di hadapan ribuan orang di lapangan Santo Petrus di Vatikan, merujuk pada pertemuan kali ketiga Trump dan Kim.

“Saya salut terhadap para protagonis, dan saya doakan agar gestur signifikan seperti itu akan menjadi langkah lanjutan menuju jalan perdamaian. Bukan hanya di Semenanjung (Korea), tapi juga untuk seluruh dunia,” ungkapnya, dikutip dari laman New York Post, Senin (1/7).

Setelah memasuki wilayah Korut, Trump dan Kim bersama-sama berjalan melewati DMZ dan masuk ke sisi Korea Selatan. Di sana, mereka berdua berdialog di salah satu bangunan selama hampir satu jam.

Keduanya sepakat melanjutkan dialog nuklir yang sempat terhenti. Trump dan Kim sudah dua kali bertemu, pertama di Singapura tahun lalu dan Vietnam pada Februari.

Trump dan Kim sama-sama menegaskan bahwa persahabatan mereka berada di level “luar biasa.” Pihak Korut mengatakan pertemuan Trump dan Kim di DMZ dapat terwujud walau hanya disiapkan “dalam semalam.”

Sementara itu, Fransiskus selalu menyerukan agar Korsel dan Korut melakukan rekonsiliasi. Sejumlah petinggi di Vatikan mengatakan Fransiskus sempat mempertimbangkan datang ke Korut jika hal tersebut diperlukan demi mendorong perdamaian.

Sebelumnya, Fransiskus pernah mengkritik beberapa kebijakan Trump, termasuk pengakuan AS atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Fransiskus juga pernah mengecam kebijakan keimigrasian AS di bawah Trump yang memisahkan anak-anak imigran dari orangtua mereka. (Mei).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here