Matanurani, Tarutung -Ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pdt Dr Darwin Lumbantobing mengatakan HKBP tidak habis-habisnya dan tidak bosan-bosannya membanggakan Nommensen sebagai misionaris yang membawa ajaran Kristus ke Tanah Batak. Salah satu bentuk kebanggaan tersebut dengan membangun gedung megah yang diberi nama Sopo Nommensen.
Demikian disampaikan Ephorus saat memimpin “topping off ceremony” (pengatapan) gedung Sopo Nommensen, Sabtu (4/5) yang dibangun di Komplek Kantor Pusat HKBP di Pearaja Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara.
Dijelaskan, bahwa pembangunan Sopo Nommensen untuk melengkapi simbol kehadiran Agama Kristen dimana sebelumnya sudah berdiri megah Sopo Raja Pontas Lumbantobing dan rumah dinas Ephorus HKBP.
“Tiga gedung ini menjadi simbol yakni Gedung Raja Pontas Lumbantobing menandakan ada orang yang mempersiapkan fasilitas. Karena kita ketahui ketika Nommensen datang untuk menyebarkan ajaran Kristus, Raja Pontas memberikan fasilitas tempat sebagai pos pelayanan,” sebutnya.
Kemudian Gedung Sopo Nommensen menjadi simbol adanya orang yang melayani yaitu Dr IL Nommensen dan rumah dinas Ephorus sebagai simbol adanya penyebaran agama Kristen melalui pengembangan gereja.
“Tempat inilah untuk mempersiapkan pelayan-pelayan HKBP untuk pekabaran injil ke seluruh Indonesia. Ke depan dengan selesainya pembangunan Sopo Nommensen maka semakin terpadulah pengutusan hamba-hamba Tuhan untuk penyebaran firman,” ucapnya.
Ia menyampaikan, membangun rumah adalah kebutuhan dasar manusia dan menjadi keharusan. Namun di era modern saat ini, hal seperti itu nampaknya menjadi tidak begitu penting lagi.
Kalau dulu setiap orang yang telah berumahtangga wajib membangun satu rumah walaupun kecil agar keluarganya dapat berkumpul bahagia. “Saat ini sudah berbeda karena banyak orangtua memperlengkapi rumah untuk anaknya. Ada pula tersedia rumah yang dapat disewa sehingga membuat orang kurang kreatif,” ujarnya.
Namun Pdt Martonggo menegaskan bahwa pembangunan Sopo Nommensen berbeda dengan membangun rumah yang disebutkan tadi. Karena Sopo Nommensen bukan milik pribadi atau kelompok.
Akan tetapi milik Tuhan sebagai tempat memuji memuliakan Tuhan, agar semua orang yang datang dan keluar dari tempat ini mendapat berkat dan anugrah.
Acara topping off Sopo Nommensen dihadiri Dirjen Bimas Agama Kristen Kementerian Agama diwakili Jannus Pangaribuan, Sekjen HKBP Pdt David Farel Sibuea, Ketua Umum Panitia Pembangunan Prof. Dr John Hutagaol, Wakil Ketua Umum Pontas Pane, Sekretaris Umum St Marihot Tambunan SE MM, Wakil Ketua I Edison Manurung, Wakil Ketua II Pdr Dr Deonal Sinaga (Praeses HKBP Distrik II Silindung), penasehat pembangunan, Robet Pakpahan, Sahala Lumbangaol, Rional Silaban, Kapolres Taput AKBP Horas M Silaen, Kasdim 0210/TU Mayor K. Sinaga, para Kepala Departemen HKBP dan para Praeses HKBP kawasan Tapanuli.
Ketua Umum Panitia Pembangunan menjelaskan Sopo Nommensen dibangun dengan konstruksi tahan gempa dan pembangunannya menggunakan teknologi modern.
Gedung ini terdiri dari lima (5) lantai dengan sejumlah fasilitas ruangan di antaranya 55 unit kamar dengan fasilitas hotel berbintang.
Saat ini pengerjaannya telah mencapai 56 persen dan memasuki tahap pengatapan. “Gedung ini untuk kebutuhan akomodasi dalam kegiatan kerohanian di HKBP. Diberi nama Sopo Nommensen sebagai apresiasi atas dedikasi Nommensen membawa kemajuan untuk masyarakat Batak,” sebutnya.(Sib).