Home News Jokowi Puji Keberhasilan BPPT Produksi Alkes Penanganan Corona

Jokowi Puji Keberhasilan BPPT Produksi Alkes Penanganan Corona

0
SHARE

Matanurani, Jakarta – Pengembangan dan inovasi alat kesehatan (alkes) untuk penanganan virus corona baru atau Covid-19 berhasil diwujudkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Dari puluhan alkes yang dipersiapkan untuk bisa diproduksi di dalam negeri, ada sebanyak 5 item yang sudah berhasil diproduksi sendiri untuk memenuhi kebutuhan penanganan Covid-19.

Dalam siaran persnya pada Kamis (21/5) hari ini, 5 jenis alkes yang berhasil diproduksi adalah RDT kit, PCR tes kit, artificial intelligence pendeteksi Covid-19, mobile laboratorium bio safety level 2 dan emergency ventilator.

Pengembangan dan inovasi ini pun mendapat sanjungan dari Presiden Joko Widodo. Dia mengutarakan bahwa apa yang berhasil dikerjakan di dalam negeri sangat membantu penanganan Covid-19.

“Saya lihat sendiri, ada rapid test yang waktu saya tanya produksi berapa, sudah kira-kira 100 ribu (unit). PCR test kit sama, apakah sudah produksi, sudah, apakah sudah uji, sudah 100 ribu (unit),” ujar Jokowi dalam video conference yang disiarkan Sekretariat Presiden.

“Kemudian ada emergency ventilator yang ini kemarin saya lihat ada karya BPPT, ITB, UI, UGM, PT Dharma, PT Poly Jaya, yang mulai dan ini tinggal produksinya,” sambungnya.

Dalam kesempatan yang berbeda, Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan bahwa apa yang dilakukan pihaknya, bersama satuan tugas riset dan inovasi teknologi untuk penanganan Covid-19 (TFRIC-19), adalah model ekosistem inovasi yang terbangun karena adanya dorongan kebutuhan bersama.

“Ekosistem inovasi yang sudah terbangun ini harus diteruskan dan diberi penguatan. Berbagai produk inovasi karya anak bangsa pun telah dihasilkan dari sinergi ini yang memang difokuskan untuk penanganan pandemi ini,” ujar Hammam dalam keterangan pers BPPT pada Rabu lalu (20/5).

Bahkan bukan tidak mungkin menurut Hammam Riza bahwa ekosistem inovasi yang dibangun dalam TFRIC-19 ini akam berlembang menjadi produk substitusi impor. Karena TFRIC-19 ini merupakan hasil sinergi dan kerja sama antara 11 lembaga litbang, 18 perguruan tinggi, 11 asosiasi atau komunitas, 3 rumah sakit, 2 industri dan 6 start up.

“Sudah semestinya kita patut bersyukur, aksi-aksi TFRIC-19 telah dapat dilaksanakan dengan sangat baik, dan beberapa produk inovasi TFRIC-19 telah berhasil kita luncurkan kepada masyarakat, dan mendapatkan apresiasi serta dukungan penguatan hilirisasi dari Bapak Presiden Joko Widodo dalam acara peluncuran virtual,” tuturnya. (Rmo).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here