Matanurani, Pulau Komodo – Tim rombongan Kelompok Kerja (Pokja) Pangan dan Kehutanan Komite Ekononi dan Industri Nasional (KEIN) RI yang dipimpin Benny Pasaribu, Kamis (8/8) mendapat kesempatan menyambangi Taman Nasional Komodo (TNK) di Nusa Tenggara Timur.
Rombongan berangkat lewat kapal motor Lestari pukul 08.40 WITA dari Labuan Bajo dan tiba di Pulau Komodo pukul 11. 45 WITA serta disambut tim National Geopark Momodo dan sekaligus membawa rombongan menyusuri perjalanan menuju areal komodo.
“Selamat datang di Taman Nasional Komodo – selamat menikmati dan hati-hati ya kawan-kawan” ujar Usman salah satu penjaga di Taman Nasional Komodo.
Sebelum masuk menyusuri Kawasan Taman Nasional Komodo seluas 20 ribu hektar itu, rombongan KEIN mendapat pengarahan terlebih dahulu oleh penjaga Taman Nasional Komodo.
“Selain komodo, rusa, kerbau, monyet, dan ular ada semua disini bebas berkeliaran dan bisa membahayakan jika tanpa pengawasan,” kata Usman sambil menunjukkan tongkat yang selalu dibawanya saat mendampingi pengunjung.
Sembari berjalan kaki menyusuri areal sang penjaga taman bercerita bahwa zaman dahulu warga Desa Komodo, percaya komodo adalah leluhur mereka. Konon, ada seorang wanita yang melahirkan bayi kembar, satunya manusia dan satunya komodo. Dan Keduanya tidak pernah saling membunuh dan hidup rukun.
Setelah berjalan kaki kurang lebih 2 kilometer kedalam, rombongan pun menemukan komodo, diam tepat disamping kedai yang menjajakan makanan dan minuman yang berada ditengah areal taman nasional komodo.
Para pengunjung baik lokal maupun mancanegara sedang giat mengabadikan momen langka tersebut untuk berfoto.
“Ayok silakan berfoto, tapi jangan terlalu dekat dan cukup satu kamera saja,” kata Usman sambil menggarisi tanah buat batas jarak pengunjung dan komodo untuk difoto.
Walau jaraknya dekat dan terlihat jinak pengunjung tetap dihimbau agar tidak memegang dan tetap dibawah pengawasan juru jaga disitu.
Setelah lelah berjalan kaki berkeliling mengamati kawasan TNK, Ketua Pokja Pangan dan Kehutanan KEIN Benny Pasaribu mengingatkan TNK tetap perlu terus dikaji dan diteliti secara terus-menerus mulai soal habitat, keadaan dan kesehatan komodo, ketersediaan pangan serta sumber daya alam dan ekosistemnya.
“Komodo merupakan kekayaan NTT. Karena itu, populasi komodo harus dipertahankan dengan perlu adanya tata kelola dan konservasi”. (Smn).